Kebangkitan dunia perfilman di Indonesia sudah dapat mulai kita rasakan beberapa tahum belakangan ini dan patut juga kita banggakan, karena sudah banyak yang mendapatkan penghargaan dari festival film dalam maupun luar negri.
Ga afdol rasanya kalo kita berdua membahas tentang film tapi ga ada bahasan tentang yang satu ini…apa saja yang dibutuhkan untuk membuat film.
VIDEO EDITING
Apa itu video editing?
Mungkin itu yang ada dalam benak kalian…
Video editing adalah salah satu elemen penting di dalam sinematografi dan tidak dapat dipisahkan dari dunia broadcasting.
VIDEO
Video atau gambar bergerak adalah rangkaian dari banyak frame (bingkai) gambar yang diputar dengan cepat (ingat teknologi yang digunakan dalam sebuah pertunjukan layar tancap pada masa yang lalu).
Masing-masing bingkai merupakan rekaman tahap-tahap (sekuen) suatu gerakan yang kemudian ditangkap oleh otak kita sebagai ilusi gerakan.
EDITING
Yang dimaksud dengan editing yang sebenarnya yaitu suatu proses memilih atau menyunting gambar dari hasil shooting dengan cara memotong gambar ke gambar cut to cut atau dengan menggabungkan gambar-gambar dengan menyisipkan sebuah transisi.
Dalam proses mengedit video itu sendiri juga tidak dapat dilakukan dengan asal tapi harus dipertimbangkan juga camera angle, cameraworks, jenis shot, motivasi, informasi, komposisi, sound, dan continuity (istilah-istilah tersebut merupakan Grammar of The Edit yangharus dipegang dan diketahui oleh seorang editor)
VIDEO EDITING
Dahulu jika kita ingin mengedit dan memanipulasi video, kita membutuhkanberbagai macam peralatan video editing yang harganya sangat mahal.
Di erasekarang, dengan adanya komputer, pekerjaan video editing dapat dilakukanlebih mudah dan murah. Dengan komputer kita dapat menghemat biaya produksipembuatan filmkarena kita hanya membutuhkan seperangkat komputermultimedia.
Standar video yang digunakan dalam video editing ada 3 macam yaitu :
·SECAM
memiliki frame rate sebesar 25 fps.
diterapkan di wilayahwilayah : Perancis, Timur Tengah, dan Afrika.
·PAL
memiliki frame rate sebesar 25 fps.
diadopsi di wilayah-wilayah sebagai berikut : Indonesia, Cina, Australia dan Uni Eropa.
·NTSC
diterapkan pada wilayah-wilayah sebagai berikut : Amerika, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea.
frame rate NTSC memiliki frame rate (fps : frame per second) yang terbesar, yaitu mendekati 30 fps atau 30 fps
Setiap standar menerapkan kecepatan putar film (frame rate) tersendiri dan dianut oleh wilayah tertentu. Semakin besar frame rate yang diterapkan, maka akan semakin halus pula hasil video yang dihasilkan. Kalau kita hubungkan dengan memori penyimpana di dalam komuter, maka dengan frame rate yang lebih besar, maka akan lebih besar pula memori yang diperlukan untuk penyimpanannya.
Format data untuk video digitak ada beberapa macam, yaitu Digital 8, AVI, WMV, 3GP, MOV, MPEG1 (VCD), MPEG2 (DVD) DV, MPEG4 dan lain sebagainya.
Perbedaan antara berbagai macam tipe data tersebut terdapat pada data rate, yaitu aliran data per detiknya, dan resolusi atau ukuran rekaman gambarnya.
Kapan mulai ada istilah video editing?
Sejarah viveo editing itu dimulai pada 28 Desember 1895 pada saat itu merupakan pertama kalinya orang menonton pertunjukan film di sebuah ruangan dengan teknik memproyeksikan gambar ke layar.
Lumiere bersaudara menyewa sebuah ruangan bilyar tua di bawah tanah di Boulevard des Capucines, Paris yang kemudian dikenal sebagai ruangan bioskop pertama di dunia, yang kemudian tempat itu dikenal dengan nama Grand Café. Mulai saat itu menonton film menjadi sebuah pengalaman yang baru untuk semua orang. (Iwan Raditya P.)
Film The Jazz Singer yang disutradarai oleh Alan Crosland yang dibuat pada tahun 1927 merupakan film hitam putih pertama yang menyajikan secara lengkap musik, dialog dan nyanyian. Yang sebelumnya film berupa film diam tanpa dialog ataupun nyanyian dan hanya diiringi oleh live music performance.
Setelah lebih dari 100 tahun, teknologi produksi film telah berkambang dengan pesat.
Dengan ditemukannya Video, yang dapat menggabungkan antara gambar dan suara dalam satu medium penyimpanan.
Dengan adanya perkambangan ini, orang awam mudah dalam membuat video sendiri baik untuk tujuan komersial ataupun untuk koleksi pribadi.
JENIS-JENIS FILM:
Secara garis besar fil dibedakan menjadi 2 jenis yaitu film FIKSIdan NON-FIKSI.
Dan dari segi target audiencenya film dibagi menjadi FILM ANAK, FILM REMAJA, FILM DEWASA dan SEMUA UMUR.
Lalu, segi pemerannya, film dibedakan pula menjadi FILM ANIMASI dan NON-ANIMASI
Sedangkan menurut durasinya, film dibedakan menjadi FILM PANJANG dan FILM PENDEK (durasinya kurang dari 60 menit).
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR:
Gerakan Kamera :
PAN
gerakan kamera dengan poros horizontal ke kiri (pan left) atau ke kanan (pan right).
TILT
gerakan kamera dengan poros vertikal ke atas (tilt up) atau ke bawah (tilt down)
ZOOM
gerakan kamera yang menggunakan fasilitas dalam kamera, yang membuat objek long shoot menjadi close up (zoom in) atau membuat objek close up menjadi long shoot (zoom out).
TRACK IN
atau
TRACK OUT
gerakan kamera mendekati atau menjauhi objek. Biasanya gerakan ini dibantu dengan menggunakan dolly (alat beroda apapun yang berfungsi untuk menempatkan kamera, untuk meminimalkan guncangan pada kamera (shake). Bisa berupa tripod beroda atau kereta dorong.
FOLLOW TROUGH
gerakan kamera yang dilakukan dengan mengikuti objek bergerak.
Sudut Rekam Kamera Video (Angle) :
EYE LEVEL
kamera ditempatkan sejajar dengan mata objek
HIGH ANGLE
kamera ditempatkan lebih tinggi dari objek
LOW ANGLE
kamera ditempatkan lebih rendah dari objek
Jenis Shoot :
LONG SHOOT
objek terlihat secara keseluruhan pada bingkai rekam video
MEDIUM LONG/FULL SHOOT
tepi bawah bingkai rekam video memotong bagian bawah objek
HALF TOTAL (Medium Shoot)
tepi bawah bingkai rekam memotong objek pada bagian tungkai atas kaki
MEDIUM CLOSE SHOOT
tepi bawah bingkai rekam memotong objek pada bagian pinggang
CLOSE UP SHOOT
tepi bawah bingkai rekam memotong pada bagian dada objek
WIDE CLOSE UP SHOOT
tepi bawah bingkai rekam memotong antara dada dan dagu objek
FULL CLOSE UP SHOOT
seluruh bagian wajah tampak. Bingkai rekam diisi penuh dengan wajah objek.
MEDIUM CLOSE UP SHOOT
beberapa bagian wajah objek terlihat, sementara bagian lain terpotong oleh bingkai rekam.
EXTREME CLOSE UP SHOOT
hanya satu bagian wajah objek yang terlihat, misla bagian mulut atau mata objek.
PENDUKUNG PEMBUATAN FILM (sumber daya manusianya) YANG PALING SEDERHANA (biasanya untuk pembuatan film indie)
Penulis naskah & Ide cerita
Yang membuat cerita dan naskah film, sangat dibutuhkan kreatifitas yang amat tinggi untuk membuat karya yang orisinil
Sutradara
Mengatur jalannya pembuatan film (artis, jalan cerita, kameraperson, make-up, pengambilan gambar, dan lain sebagainya)
Artis dan Aktor
Artis dan aktor biasanya dipilih oleh sutradara dengan pertimbangan (biasanya diadakan casting terlebih dahulu untuk mengetahui pantas tidaknya ia ikut andil dalam film yang sedang dubuat juga menentukan peran yang didapat)
Kameraman
Yang mengambil gambar pada saat shooting.
Make-up artist
Yang mendandani artis dan (seharusnya) berkoordinasi dengan kameraman (dan sutradara tentunya) untuk mengecek artis yang sudah ditata rias apakah sudah nampak menarik di kamera dan cocok dandananya dengan jalan cerita.
Lighting
Biasanya untuk memaksimalkan cahaya pada saat pengambilan gambar
Video Editor
mengedit video hasil rekaman. Dalam proses editing pengaturan tata suara seperti musik, SFx(Sound Effect) dan BGM(BackGround Music) dilakukan.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Posting Komentar