notizen-armee
catatan harian kini dan nanti   
Selasa, 09 Juni 2009
Sejarah Film Porno
Berbicara masalah perkembangan film, akan banyak sekali hal yang muncul. Film porno, sebuah jenis film yang menampilkan adegan sensual, yang sebenarnya tidak ada gunanya untuk dipertontonkan. Memang ada sebagian orang yang mengatakan bahwa fim porno sah-sah saja sebagai pengetahuan. Khususnya bagi orang Timur, film porno merupakan film yang “haram” untuk ditonton dan mempunyai dampak negatif bagi siapa saja yang menonton. Meski tidak semua setuju, toh hingga saat ini perkembangn film porno terus meningkat. Bahkan, saking berkembangnya setiap orang pun kini bisa memproduksinya (sekedar memperjelas, pernyataan di atas bukan berarti kami mendukung para pembuat film porno. Tentu saja tidak!) Untuk mengindari “bahaya”nya alangkah baiknya jika film porno sebaiknya dipertontonkan pada orang-orang yang sudah dewasa dan “berpendidikan” .

Pada bahasan kali ini, apa salahnya kita mengetahui asal muasal dan seluk beluk film yang dianggap tabu ini. Karena film porno bukan selalu berarti film jorok yang hanya menampilkan adegan sex (yang dihiperbolakan), adakalanya film porno merupakan suatu bentuk karya seni yang bernilai estetis. Salah satunya 9 songs (loh?!)

El Satario dari Argentina adalah fim porno yang dibuat untuk pertama kalinya Film ini kemungkinan dibuat antara 1907 dan 1912. A L'Ecu d'Or ou la bonne auberge adalah film porno yang kedua dibuat pada tahun 1908 di Perancis. Menurut buku Patrick Robertson dalam bukunya Film Fact, jalan ceritanya menggambarkan seorang tentara yang kelelahan yang menjalin hubungan dengan seorang pelayan di sebuah penginapan. Robertson mencatat bahwa film-film porno tertua yang masih ada tersimpan dalam Kinsey Collection di Amerika. Sebuah film menunjukkan bagaimana konvensi-konvensi porno mula-mula ditetapkan. Film Jerman Am Abend (sekitar 1910) adalah sebuah film pendek sepuluh menit. Setelah itu, banyak sekali film-film porno yang diproduksi, tetapi, karena pembuatannya yang sembunyi-sembunyi maka keterangan dari film-film tersebut sulit ditemukan.

Mona (juga dikenal sebagai Mona the Virgin Nymph), sebuah film 59-menit 1970 umumnya diakui sebagai film porno pertama yang eksplisit dan mempunyai plot, yang diedarkan di bioskop-bioskop di AS. Film ini dibintangi oleh Bill Osco dan Howard Ziehm, yang kemudian membuat film porno berat (atau ringan, tergantung versi yang diedarkan), dengan anggaran yang relatif tinggi, yaitu film Flesh Gordon.

Film tahun 1971 The Boys in the Sand dapat disebutkan sebagai yang "pertama" dalam sejumlah hal yang menyangkut pornografi. Film ini umumnya dianggap sebagai film pertama yang menggambarkan adegan porno homoseksual. Film ini juga merupakan film porno pertama yang mencantumkan nama-nama pemain dan krunya di layar (meskipun umumnya menggunakan nama samaran). Ini juga film porno pertama yang membuat parodi terhadap judul film biasa (judul film ini The Boys in the Band). Dan ini adalah film porno kelas X pertama yang dibuat tinjauannya oleh New York Times.

Deep Throat adalah sebuah film porno dari Amerika Serikat yang diterbitkan pada 1972, ditulis dan disutradarai oleh Gerard Damiano dan dibintangi Linda Lovelace (nama samaran Linda Susan Boreman). Di berbagai tempat di AS, film ini dituduh menyebarkan pornografi. Aktor Harry Reems dinyatakan bersalah dalam menyebarkan materi tidak senonoh ke luar batas negara bagian.

Sejak permulaan sejarah film, banyak orang telah tampil dalam berbagai film seks di Eropa dan Asia. Film-film porno awal dari tahun 1900-an ini biasanya diputar dengan tangan, dan para pemerannya biasanya tidak ingin dikenal karena tekanan sosial.

Bintang porno pertama dari AS yang memiliki nama panggung adalah Linda Lovelace, terkenal karena filmnya dari tahun 1972 Deep Throat. Film ini menghasilkan ratusan juta dolar di seluruh dunia, dan memulai industri film porno dengan aktris-aktris seperti Marilyn Chambers (Behind the Green Door), Gloria Leonard (The Opening of Misty Beethoven), Georgina Spelvin (The Devil in Miss Jones), dan Bambi Woods (Debbie Does Dallas).

Pertengahan sampai akhir tahun 1980-an disebut The Golden Age of Porn, ketika banyak aktor dan aktris porno seperti John Holmes, Ginger Lynn Allen, Traci Lords, Veronica Hart, Nina Hartley, Seka, dan Amber Lynn mulai terkenal. Dengan mulainya jaman DVD di akhir 1990-an, muncul nama-nama seperti Jenna Jameson, Juli Ashton, Ashlyn Gere, Asia Carrera, Tera Patrick, Briana Banks, Stacy Valentine, Jill Kelly, dan Silvia Saint.

Yep, itulah singkat cerita tentang “sejarah film porno”…mungkin film-film yang model begini dianggap tidak penting dan sangat merusak moral. Memang benar adanya, tetapi sekali lagi kami peringatkan, film-film ini hanya untuk dipertontonkan pada orang dewasanya atau lebih spesifiknya pada yang sudah menikah. Kenapa begitu? Yaaa…itu tadi, untuk menghindari tindak asusila dan tindakan–tindakan lain yang tidak diinginkan, selain itu juga harus berpendidikan, baik secara moral, agama dan juga akademis.


Sumber : http://enformasi.com/2008/10/sejarah-film-porno.html
posted by notizen-armee @ 16.51  
2 Comments:

Posting Komentar

<< Home
 
About Me

Name: notizen-armee
Home: Bandung, Jawa Barat, Indonesia
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.

Links
Powered by

Blogger Templates

BLOGGER